Ketikan Jemari ----- Buku Teori Kepribadian Sigmund Freud




BAB I
MENGENAL FREUD
Biografi Sigmund Freud
Sigmund Freud lahir tanggal 6 Mei di kota kecil Freiberg, wilayah Moravia. Freud memiliki dua orang saudara seayah yang lebih tua darinya dan 6 saudara sekandung. Sebagiab besar hidupnya diabdikan untuk mengformulasikan dan mengembangkan tentang teori psikoanalisisnya. Freud sangat seksama dalam melakukakn riset-risetya. Fokus utamanya adalah Neurofisiologi bahkan dia pernah mencoba menciptakan teknik khusus untuk merangsang sel otak.
Karya-karya sigmund freud
Karya pertama Freud adalah On Aphasia yang diluncurkan pada tahun 1891, yang mengkaji tentang gangguan neurologis. Sedangkan karya terakhirnya mengenai neurologi adalah sebuah artikel berjudul, “Infantile Cerebral Paralysis”, yang ditulis pada tahun 1897 untuk sebuah ensiklopedia, dan sejak itulah freud menghabiskan waktunya untuk menjelaskan tentang psikologis daripada fisiologis yang berkaitan tentang gagguan mental. Orientasi baru Freud adalah menggembar-nggemborkan karya kolaboratifnya mengenai histeria bersama seorang dokter dari Wina bernama Jodef Breuer. Seluruh karya Freud trehimpun dalam 23 jilid buku yang diberi judul The Standard Edition of the Complete Psychological Works of Sigmund Freud. Walaupun dia dianggap bapak psikoanalisis, dia tidak menghalangi orang lain untuk menganalisis kepribadiannya berdasarkan perspektif psikoanalisis. Ini dapat dilihat dalam buku biografi karangan muridnya yang bernama Ernest Jones.

BAB II
MENGENAL TEORI KEPRIBADIAN DAN PSIKOANALISIS
A.    Psikologi: Sebuah Ilmu Tentang Kejiwaan Manusia
Psikologi dari bahasa Yunani Kuno: psyche=jiwa dan logos=kata, dalam arti bebas adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa atau mental.Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental. Psikologi kontemporer diawali pada abad ke 19 dimana saat itu berkembang dua teori dalam menjelaskan tingkah laku yaitu:


1.      Psikologi Fakultas
Psikologi fakultas adalah doktrin abad ke 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan.
2.      Psikologi Asosiasi
Proses psikologi pada dasarnya adalah asosias idedimana mask melalui alat indera dan disosiasikan berdasrkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras dan kedekatan.
B.     Teori Kepribadian Sebagai Ruh Psikologi
Teori kepribadian sebenarnya ruh psikologi, karena kepribadian itulah yang kemudian menjadi inti adanya psikologi, yakni ilmu yang membahas tentang kejiwaan atau kepribadian manusia.
1.    Teori Carl Gustav Jang
Membagi Psyche/ jiwa menjadi  tiga bagian yaitu, “ego” diartikan sebagai alam  sadar. “alam bawah sadar personal” mencangkup segala sesuatu yang tidak disadari tidak langsung tapi dapat diusahakan untuk disadari. “Alam bawah sadar kolektif ” yaitu tumpukan pengalaman masa lalu tapi tidak dapat disadari seecara langsung dan dapat mempengaruhi perilaku kita. Beberapa arketipal-arketipal-nya antara lain: persona, anima, animus, dan bayangan.
2.    Teori Alfred Adler
Menurut Adler manusia termotivasi oleh masyarakat, manusia merupakan makhluk sosial berinteraksi menempatkan kepentngan umum diatas kepentingan pribadi. Teori kepribadian adalah konsep kepribadian kreatif, pandagannya kesadaran merupakan pusat dari kepribadian yang membuatnya sebagai pelopor ilmu kejiwaan yang berorirentasikan ego. Tidak adaya kesadaran sosial adalah sakit jiwa yang sesungguhnya.
3.    Teori Erich Fromm
Dari berbagai jenis kalangan, manusia dapat memecahkan permasalahan dasar yang ada. Sifat kebinatangan adalah sifat manusia yang membuthkan pemenuhan jasmani yang harus dipenuhi, dan sifat kemanusiaan adalah manusia kesadaran diri, akal, budi dan imajinasi. Pengalaman yang dapat dirasakan manusia yaitu kelemaah-lembutan, cinta, belas kasih, ketertarikan, tanggung jawab, identitas, ketulusan-hati, kebebasan,nilai, serta norma-nrma.


4.    Teori B.F. Skinner
Teori kepribadian didasarkan pada “cara kerja yang menentukan” semua makhluk hidup pasti dalam keadaan sedang melakukan sesuatu terhadap lingkungannya. Dalam proses ini makhluk hidup tersebut pasti menerima stimulan-stimulan tertentu yang memicu. Perilaku yang diikuti oleh stimulan pemicu memperbesar kemungkinan dilakukan lagi perilaku-perilaku tersebut dimasa selanjutnya dan sebaliknya.
5.    Teori Carl Ransom Rogers
Setiap orang menciptakan realitas yang sesuai dengan kumpulan pengalaman pribadinya, dan apa yang dialaminya itu hanya dapat dikenal oleh orang lain. apa yang diannggap nyata sebenarnya sesuatu yng hadir di dalam kerangka pemikiran orang itu sendiri. hubungan manusia dengan lingkungan tersebut sebagaimana adanya manusia itu sekarang dan mengamatinya, penafsiran akan masa lalu dan bukan fakta kebenaran pengalaman itu, yang memengaruhi kkebiasaan kita sekarang.
C.  Mengenal Psiloanalisis
Psikoanalisis sampai saat ini dianggap sebagai salah satu gerakan revolusioner dibidng psikologi yang dimulai dari satu metode penyembuhan penderita sakit mental, sehingga menjelma menjadi sebuah konsepsi baru tentang manusia. hipotesis pokok psikoanalisis menyatakan bahwa tingkah laku manusia sebagian besar ditentukan oleh motif tak sadar, sehingga freud dijuluki sebagai bapak penjelajah dan pembuaut peta ketidaksadaran manusia. Ada tiga orang yang dianggap sebagai perintis jalan bagi psikoanalisis: Franz Anton Masmer yang menemukan hipnotisme, Philippe Pinel yang mengubah jalan pemikira kita terhadap penyakit mental dan bagaimana memperlakukannya, dan Jean-Martin Charcot yang disebut sebagai bapak neurologi.

BAB III
SIGMUND FREUD DAN TEORI AGUNGNYA
A.  Alam Sadar, Bawah Sadar, Alam Pra-Sadar
Pada dasarnya Freud bukanlah orang pertama yang menemukan ide tentang alam sadar versus alam bawah sadar, namun Freud lah yang membuat ide itu begitu terkenal. Ilmuan lain yang membahas alam sadar dan alam bawah sadar yaitu: Johann Friedrich Herbert menurutnya ide mempunyai energi sendiri-sendiri, dan sebenarnya dapat memperkuat diri mereka dengan pikiran sadar seseorang dengan melampaui ambang batas, lalu jika sebuah ide tidak dapat didamaikan maka satu atau lainnya akan ditekan yang berarti ambang batas menuju alam bawah sadar. Begitu juga dengan Schopenhauer dan Nietzsche masing-masing memaparkan idenya tentang alam bawah sadar.
Dalam ide Freud sendiri Alam Sadar adalah sesuatu yang disadari pada saat tertentu misalnya pengindraan langgsung, ingatan, pemikiran, fantasi, prasaan yang dimiliki. Alam Pra-Sadar yaitu kenangan yang sudah tersedia atau sudah ada.  Keduanya tersebut bagian kecil dari pikiran. Bagian besarnya yaitu Alam bawah sadar yaitu nafsu dan insting serta segala sesuatu yng sudah masuk ke situ seperti kenangan atau emosi-emosi yang terkait dengan trauma. Alam bawah sadar juga merupakan dorongan yang ada di dalam diri seseorang.
B.     Id, Ego, dan Superego
Id bertugas menerjemahkan kebutuhan satu organisme menjadi daya dorong insting atau nafsu. Freud menyebutnya kebutuhan, sebuah kebutuhan menjadi keinginan disebut proses primer. Id bekerja dengan prinsip kenikmatan yang bisa dopahami sebagai dorongan untuk selalu memenuhi kebutuhan dengan serta-merta.
Ego menghubungkan organisme dengan realitas dunia melalui alam sadar yang dia tempati dan dia mencari objek untuk memuaskan keinginan dan nafsu yang dimunculkan id. Untuk mempresentasikan apa yang dibutuhkan organisme proses penyelesaiannya disebut proses sekunder. Ego berfungsi berdasarkan prinsip realitas, memenuhi kebutuhan dengan berdasarkan objek yang sesuai dan dapat ditemukan dalam kenyataan dan mempresentasikan dengan akal.
Catatan tentang dunia nyata yang menghalangi dan mendukungnya inilah yang kemudian menjadi superego. Superego memiliki dua sisi: pertama adalah nurani yang merupakan internalisasi dari hukuman dan peringatan. Sementara yang kedua disebut ego ideal berasal dari pujian dan contoh-contoh positif yang diberikan pada anak.
C.     Insting Kehidupan dan Insting Kematian
Freud berpendapat bahwa seluruh perilaku  manusia didorong oleh nafsu atau instingnya. Insting merupakan representasi neurologis dari kebutuhan-kebutuhan fisik-biologis. Awalnya disebut insting kehidupan. Insting mencangkup: a) Kebutuhan individual, mendorong individu memenuhi kebutuhan makan dan minumnya. b) kebutuhan spesies mendorong individu melakukan seks. Energi motivasional dari insting kehidupan ini berupa kekuatan yang mendorong jiwa untuk mencari makan dan lawan jenis, freud menyebutnya libido. Freud berpendapat pada dasarnya pribadi secara tidak sadar pasti ingin mati. Awalnya begitu ganjil pendapat Freud, namun dalam kehidupan antara bahagia dengan penderitaan lebih banyak penderitaan, maka wajar jika kematian dianggap sebagai penyelesaikan dari pergulatan penderitaan.
D.    Kecemasan
Kecemasan adalah perasaan terjepit dan terancam. Menurut Freud ada tiga macam jenis kecemasan: a) kecemasan realistik, dalam kehidupan sehari-hari kita sebut dengan rasa takut. b) kecemasan moral, ancaman yang datang bukan dari luar, dari dunia fisik, tapi dari dunia sosial supergo yang telah terinternalisasi kedalam diri kita. Kecemasan moral ini adalah kata lain dari rasa malu, rasa bersalah atau rasa takut mendapat sanksi. c) kecemasan neurotik perasaan akibat rangsang id, neurotik adalah kata lain  dari gugup seperti tidak mampu mengendalika diri, perilaku, akal.
E.     Metode Pertahanan Diri
Ego sekuat mungkin menstabilkannya dengan realitas, id dan superego. Namun ketika kecemasan menguasai, ego harus berusaha mempertahankan diri. Secara tidak sadar, dia akan bertahan dengan cara memblokir seluruh dorongan atau dengan menciutkan dorongan menjadi wujud yang lebih dapat diterima dan tidak terlalu mengancam. Cara ini disebut mekanisme pertahanan ego. Bentuk-bentuk pertahanannya antara lain: a) penolakan, dilakukan dengan cara memblokir peristiwa yang datang dari luar kesadaran. b) Represi, disebut melupakan yang bermotivasi. Represi adalah ketidakmampuan untuk mengingaat kembali situasi, orang atau peristiwa yang menakutkan. Represi juga merupakan mekanisme pertahanan ego yang berbahaya sekaligus menjadi bentuk paling umum. c) Asketisme atau menolak segala kebutuhan. d) Isolasi disebut juga intelektualisasi, dengan cara mengalihkan  emosi dari kenangan yang menakutkan. e) penggantian, dengan cara mengalihkan arah dorongan ke target pengganti. f) melawan diri sendiri, bentuk penggantian paling khusus dimana targetnya tersebut diri sendiri, menurut freud berupa rasa minder, bersalah dan depresi. g) Anna Freud menyebutnya sebagai pengganti ke arah luar. Mekanisme ini meliputi kecenderungan untuk melihat hasrat anda yang tidak bisa diterima oleh orang lain. h) Tawanan Altruistik, bentuk proyeksi yang awalnya terlihat berlawanan. Disini orang berusaha memenuhi kebutuhannya semaksimal mungkin tapi dengan memanfaatkan orang lain. i) pembentukan reaksi, mengubah dorongan yang tidak dapat diterima menjadi kebalikannya/dapat diterima.  j) penghapusan, mencangkup gestur atau ritual “magis” yang bertujuan menghapus pikiran atau perasaan yang tidak mengenakkan. k) introjeksi atau identifikasi, mekanisme ini bekerja dengan cara membawa kepribadian orang lain masuk ke dalam diri Anda, dengan begitu dapat  menyelesaikan masalah perasaan yang mengganggu anda. l) identifikasi dengan penyerangan, introjeksi yang terfokuskan pada pengadopsian, bukan dari segi umum atau positif, tapi dari segi negatif. m) regresi adalah kembali ke masa-masa dimana seseorang mengalami tekanan psikologis. Ketika menghadapi kesulitan atau ketakutan, misalnya menggigit jempol. n) rasionalisasi adalah pendistorsian kognitif terhadap kenyataan dengan tujuan kenyataan tersebut tidak lagi membentuk kesan menakutkan. o) sublimasi adalah mengubah berbagia rangsangan yang tidak diterima, apakah itu dalam bentuk seks, kemarahan, ketakutan, atau bentuk lainnaya, kedalam bentuk yang dapat diterima.
F.     Tahap-tahap Perkembangan dan Seksualitas
Hasrat seksual adalah motivasi paling penting dan motivasi paling dasar bukan saja bagi orang dewasa, tapi juga bagi anak-anak dan bayi. Seksualitas bukan hanya hubungan kelamin, melainkan menikmati belaian, ciuman dan lain sebagainya. Freud mencatat bahwa di usia-usia tertentu, bagian-bagian kulit kita dapat menimbulkan kenikmatan yang lebih besar dibanding bagian kulit yang lain. Bayi dapat kenikmatan tertinggi ketika menghisap, khususnya ketika menyusu kepada ibunya. Teori tahap perkembangan psikoseksual menurut Freud: tahap oral, berlangsung dari usia 0 sampai 18 bulan, titik kenikmatan terletak pada mulut, dimana aktivitas paling utama adalah menghisap dan menggigit. Tahap anal, dari usia 18 bulan 3-4 tahun. Titik kenikmatan terletak pada anus. Memegang dan melepasakan sesuatu adalah aktivitas yang paling dinikmati. Tahap Phallic, 3-5, 6 atau7 tahun. Titik kenikmatan adalah kelamin, sementara aktivitas paling nikmat adalah manstrubasi. Tahap Laten, berlangsung 5, 6, atau 7 sampai usia pubertas/ sekitar 12, pada tahap ini Freud yakin bahwa ragsangan seksual ditekan sedemikian rupa, remaja anak-anak di zaman Freud terlihat biasa saja namun bisa jadi seperempat waktunya dihabiskan untuk manstrubasi atau main dokter-dokteran dengan temannya. Tahap Genital dimulai pada usia pubertas, dorongan seksual terlihat jelas, terutama terhadap kenikmatan hubungan seksual. Tahap perkembangan seksual pada manusia menurut Freud:
1)   Krisis Oedipal  adalah masalah yang terjadi pada tahap phalic. Cara kerjanya kecemburuan terhadap suatu pemenuhan kebutuhannya. Contoh menganggap ayahnya sebagai musuh karena ayahnya penghalang dirinya untuk mendapatkan belaian kasih sayang ibu disebut kecemasan terhadap penis, namun pemaparan ini mendpatkan kecaman dari yang lain karena kurang di masuk akal.
2)   Karakter, pengalaman lalu sangat berpengaruh, setiap trauma pasti menimbulkan dampak unik tergantung latar belakang seseorangnya tersebut. namun bentuk trauma akan berdampak hampir sama dengan orang lain karena kita melalui tahap yang sama. Bagi anak yang disapih terlalu cepat dan anak yang tidak disertai ibunya setiap saat cenderung berkepribadian karakter oral-pasif yang cenderung bergantung kepada orang lain, cenderung menginginkan hal yang berhubungan dengan mulut seperti makan minum atau merokok dll. Anak usia 5-8 bulan mulai menyukai menggigit sesuatu dan mengalami kendala hingga disapih maka kepribadiannya cenderung kepribadian oral-agresif, kepribadian ini memiliki hasrat menggigit seperti menggigit pulpen, pensil dll. Anak sebagai center di rumah, maka kepribadian anak akan brkembang menjadi kepribadian anal-agresif, cenderung tidak rapih, sembarangan dan ceroboh bahkan sampai pada tahap kejam dan destruktif. Anak yang dididik dengan hukuman yang tegas akan berkepribadian anal-retentif cenderung menjadi orang gila terhadap kebersihan, perfeksionis, keras kepala, dan agak diktator sangat kaku dalam segala hal.
Ada dua kepribadian phalic yang tidak memiliki nama khusus, ketika seorang anak laki-laki yang merasa tidak diacuhka ibunya dan terancam dengan kemaskulinan ayahnya, dia tidak akan memiliki kepercayaan terhadap diri sendiri. pelariannya yaitu pada kutu buku tidak suka hal yang berbau laki-laki. Begitu juga dengan seorang anak perempuan yang merasa tidak diacuhkan ayahnya danterganggu dengan kefemniman ibuny, dia tidak akan peka terhadappotensi dirinya sendiri, sehingga kepribadiannya berkembang cenderung tomboy.
Sebaliknya ketika anak laki-lski tidak dibiarkan dekat dan meniru ayahnya, hanya dekat dengan ibunya merasa tidak ada yang menyayanginya selain ibu dan menganggap dirinya tidak bisa hidup tanpa ibu. Sehingga dia tidak akan berusaha mengidentifikasi diri dengan ayahnya. Begitu pula dengan anak perempuan yang terlalu dekat dengan ayahnya, diperhatikan dan simanjakan ayahnya dan fungsi ibu tidak terlalu dominan dalam hidupnya, dia akan berkepribadian manja, keras kepala, egois dan tomboy.
3)   Terapi, ada beberapa garis besar terapi Freud antara lain: suasana rileks, dalam hal ini klien harus merasa bebas dan santai untuk mengungkapkan masalahnya. Situasi rapi sebenarnya adalah siituasi sosial yang unik. Pembebasan asosiasi,  klien dibebaskan bicara apa saja, berdasarkan teori adanya kesantaian, konflik alam bawah sadar akan muncul ke permukaan. Resistensi, klien mencoba mengubah topik pembicaraan atau bicara berbelit-belit, ngantuk, datang terlambat, atau bahkan membatalkan pertemuan, terapis berkata aha!. Resistensi ini menunjukan bahwa klien sedang mendekati segala sesuatu dalam asosiasi bebasnya bahwa dia sedang tidak sadar tentunya menemukan ancaman. Analisis Mimpi, keingian id akan menjadi tanda utama oleh terapis, tafsir mimpi Freud cenderung untuk menemukan makna-makna seksual. Parapraksis, adalah keceplosan omong/ freudian slip. Salah ucap, salah pencet nomor, salah belok  kejadian yang serius dikaji Freud. Tes proyektif klien yang diberi pertanyaan yang membingungkan maka akan diselesaikan dengan pilihan alam bawah sadarnya. Pilihan ini yang dikaji terapis sebagai tanda.
4)   transferensi, katarsis dan ingatan, transferensi terjadi ketika klien mengarahkan perasaannya pada terapis, padahal perasaan ini seharusnya diarahkan pada orang selain terapis. Ini sangat penting untuk membawa perasaan klien ke permukaan. Katarsis adalah luapan emosi secara dramatis dan peristiwa traumatik yang sekonyong-konyong terungkit kembali. Ingatan adalah teringatnya seseorang akan sumber emosinya, akan peristiwa traumatik yang dialaminya. Terapi selesai ketika katarsis dan ingatan sudah dialami klien, menurut Freud tujuan terapi adalah membuat alam bawah sadar dapat disadari.
G.    Seksualitas
Dalam teori Freud segala sesuatu baik atau buruk dikembalikan pada soal ekspresi atau represi nafsu seks. Teorinya terlalu menitikberatkan pada seksualitas bukan pada fenomena seksualitas yang kasar mata dalam masyarakat. Teorinya di dasarkan pada intensnya usaha mengingingkari seksualitas itu sendiri.
H.    Aspek-Aspek Positif dari Teori Freud
Pertama: Freud menyadarkan kita tentang dua dorongan dan bagaimana kuatnya pengaruh itu pada kita. Kalau manusia adalah makhluk rasional, dia memperlihatkan betapa banyak perilaku kita yang didasarkan pada aspek biologis. Kalau seseorang menganggap setiap individu bertanggung jawab atas tindakannya, Freud menunjukan betapa besarnya pengaruh masyarakat terhadap diri seseorang.
Kedua: gejala neurotik tertentu disebabkan oleh traumatik psikologis. Walaupun para teoritikus tidak lagi percaya  hal tsb. Namun sudah menjadi pengetahuan umum bahwasanya masa kecil yang penuh penderitaan, penganiayaan, dan pelecehan menjadi  penyebab ketidakstabilan jiwa dikala dewasa.
Ketiga:  ide tentang pertahanan ego, manusia punya cara sendiri untuk memanupulasi kenyataan dan ingatanya tentang kenyataan itu bisa sesuai dan menyenangkan keinginannya. Yang terakhir adalah pola terapi yang dicetuskan Freud, dengan beberapa pengecualian bentuk terapi behavioris, banyakk terapi masih berbicara tentang pengobatan yang melibatkan kenyamanan fisik dan sosial. Semakin dekat hubungan antara klien dengan terapis dalam proses semakin besar kemungkinan klien sembuh.
Ide Freud terkait erat dengan kebudayaan dan era dimana dia hidup. Diantara idenya memang ada yang tidak dapat dibuktikan yaitu hanya berdasarkan pengalaman pribadi Freud. Namun Freud peneliti kondisi jiwa yang brilian, adapun teoritikus yang menemukanpemikiran baru selalu membandingkannya dengan teoori Freud.
I.     Aplikasi Teori Sigmund Freud dalam Bimbingan
Aplikasi teori Freud dalam bimbingan antara lain: pertama konsep kunci bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki kebutuhan dan keinginan. Konsep ini dapat dikembangkan dalam proses bimbingan, dengan melihat hakikatnya, manusia memiliki kebutuhan dari keinginan dasar. Sehingga konselor harus selalu berpedoman kepada apa yang  dibutuhkan dan diinginkan oleh klien agar bimbingan yang diberikan efktif. Fungsi bimbingan menurut Mortensen antara lain: a) memahami individu, pembimbing dapat memberikan bantuan yang efektif jika mengetahui persoalan, sifat, kebutuhan, minat dan kemampuan klien. b) preventif dan pengembangan individual, c) membantu individu untuk menyempurnakannya. Kedua: konsep tentang kecemasan yang dimiliki manusia dapat digunakan sebagai wahana pencapaian tujuan bimbingan, yakni membantu individu supaya mengerti diri dan lingkunganya, mampu memilih, memutuskan hidup dengan bijaksana. Mampu mengembangkan dan memecahkan masalah, mampu mengelola aktivitas setiap hari dengan bijaksana, mampu memahami dan bertindak sesuai dengan norma agama, sosial, dalam masyarakat. Ketiga: konsep psikoanalisis yang menekankan masa lalu terhadap perjalanan manusia. Keempat: teori tentang tahapan perkembangan  kepribadian individu dapat digunakan dalam proses bimbingan baik secara meteri maupun pendekatan.konsep ini memberi arti bahwa materi, metode dan pola bimbingan harus desesuaikan dengan tahapan perkembangan kepribadan individu, karena pada setiap tahapan itu memiliki karakter dan sifat berbeda. Maka konselor harus memperhatikan tahapan-tahapan perkembangan. Kelima: konsep tentang keidaksadaran dapat dilakukan dalam proses bimbingan yang dilakukan pada individu dengan harapan dapat mengurangi implus-implus dorongan id yang bersifat irasional sehingga berubahmenjadi rasional.


Judul Buku      : Teori Kepribadian Sigmund Freud
Pengarang       : Ferdinand Zaviera
Penerbit           : Prismashopie
Tebal Buku      : 131 halaman



Share:

0 komentar