Ketikan Jemari ----- Buku Teori Kepribadian Sigmund Freud
BAB
I
MENGENAL
FREUD
Biografi
Sigmund Freud
Sigmund
Freud lahir tanggal 6 Mei di kota kecil Freiberg, wilayah Moravia. Freud
memiliki dua orang saudara seayah yang lebih tua darinya dan 6 saudara
sekandung. Sebagiab besar hidupnya diabdikan untuk mengformulasikan dan
mengembangkan tentang teori psikoanalisisnya. Freud sangat seksama dalam
melakukakn riset-risetya. Fokus utamanya adalah Neurofisiologi bahkan dia
pernah mencoba menciptakan teknik khusus untuk merangsang sel otak.
Karya-karya
sigmund freud
Karya
pertama Freud adalah On Aphasia yang diluncurkan pada tahun 1891, yang mengkaji
tentang gangguan neurologis. Sedangkan karya terakhirnya mengenai neurologi
adalah sebuah artikel berjudul, “Infantile Cerebral Paralysis”, yang ditulis
pada tahun 1897 untuk sebuah ensiklopedia, dan sejak itulah freud menghabiskan
waktunya untuk menjelaskan tentang psikologis daripada fisiologis yang
berkaitan tentang gagguan mental. Orientasi baru Freud adalah menggembar-nggemborkan
karya kolaboratifnya mengenai histeria bersama seorang dokter dari Wina bernama
Jodef Breuer. Seluruh karya Freud trehimpun dalam 23 jilid buku yang diberi
judul The Standard Edition of the Complete Psychological Works of Sigmund
Freud. Walaupun dia dianggap bapak psikoanalisis, dia tidak menghalangi
orang lain untuk menganalisis kepribadiannya berdasarkan perspektif
psikoanalisis. Ini dapat dilihat dalam buku biografi karangan muridnya yang
bernama Ernest Jones.
BAB
II
MENGENAL
TEORI KEPRIBADIAN DAN PSIKOANALISIS
A.
Psikologi: Sebuah Ilmu Tentang Kejiwaan Manusia
Psikologi
dari bahasa Yunani Kuno: psyche=jiwa dan logos=kata, dalam arti
bebas adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa atau mental.Psikologi dapat
didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses
mental. Psikologi kontemporer diawali pada abad ke 19 dimana saat itu
berkembang dua teori dalam menjelaskan tingkah laku yaitu:
1.
Psikologi
Fakultas
Psikologi
fakultas adalah doktrin abad ke 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan.
2.
Psikologi
Asosiasi
Proses
psikologi pada dasarnya adalah asosias idedimana mask melalui alat indera dan
disosiasikan berdasrkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras dan
kedekatan.
B.
Teori
Kepribadian Sebagai Ruh Psikologi
Teori
kepribadian sebenarnya ruh psikologi, karena kepribadian itulah yang kemudian
menjadi inti adanya psikologi, yakni ilmu yang membahas tentang kejiwaan atau
kepribadian manusia.
1.
Teori
Carl Gustav Jang
Membagi
Psyche/ jiwa menjadi tiga bagian
yaitu, “ego” diartikan sebagai alam
sadar. “alam bawah sadar personal” mencangkup segala sesuatu yang tidak
disadari tidak langsung tapi dapat diusahakan untuk disadari. “Alam bawah sadar
kolektif ” yaitu tumpukan pengalaman masa lalu tapi tidak dapat disadari
seecara langsung dan dapat mempengaruhi perilaku kita. Beberapa
arketipal-arketipal-nya antara lain: persona, anima, animus, dan bayangan.
2.
Teori
Alfred Adler
Menurut
Adler manusia termotivasi oleh masyarakat, manusia merupakan makhluk sosial
berinteraksi menempatkan kepentngan umum diatas kepentingan pribadi. Teori
kepribadian adalah konsep kepribadian kreatif, pandagannya kesadaran merupakan
pusat dari kepribadian yang membuatnya sebagai pelopor ilmu kejiwaan yang
berorirentasikan ego. Tidak adaya kesadaran sosial adalah sakit jiwa yang
sesungguhnya.
3.
Teori
Erich Fromm
Dari
berbagai jenis kalangan, manusia dapat memecahkan permasalahan dasar yang ada.
Sifat kebinatangan adalah sifat manusia yang membuthkan pemenuhan jasmani yang
harus dipenuhi, dan sifat kemanusiaan adalah manusia kesadaran diri, akal, budi
dan imajinasi. Pengalaman yang dapat dirasakan manusia yaitu kelemaah-lembutan,
cinta, belas kasih, ketertarikan, tanggung jawab, identitas, ketulusan-hati,
kebebasan,nilai, serta norma-nrma.
4.
Teori
B.F. Skinner
Teori
kepribadian didasarkan pada “cara kerja yang menentukan” semua makhluk hidup
pasti dalam keadaan sedang melakukan sesuatu terhadap lingkungannya. Dalam
proses ini makhluk hidup tersebut pasti menerima stimulan-stimulan tertentu
yang memicu. Perilaku yang diikuti oleh stimulan pemicu memperbesar kemungkinan
dilakukan lagi perilaku-perilaku tersebut dimasa selanjutnya dan sebaliknya.
5.
Teori
Carl Ransom Rogers
Setiap
orang menciptakan realitas yang sesuai dengan kumpulan pengalaman pribadinya,
dan apa yang dialaminya itu hanya dapat dikenal oleh orang lain. apa yang
diannggap nyata sebenarnya sesuatu yng hadir di dalam kerangka pemikiran orang
itu sendiri. hubungan manusia dengan lingkungan tersebut sebagaimana adanya
manusia itu sekarang dan mengamatinya, penafsiran akan masa lalu dan bukan
fakta kebenaran pengalaman itu, yang memengaruhi kkebiasaan kita sekarang.
C.
Mengenal Psiloanalisis
Psikoanalisis
sampai saat ini dianggap sebagai salah satu gerakan revolusioner dibidng
psikologi yang dimulai dari satu metode penyembuhan penderita sakit mental,
sehingga menjelma menjadi sebuah konsepsi baru tentang manusia. hipotesis pokok
psikoanalisis menyatakan bahwa tingkah laku manusia sebagian besar ditentukan
oleh motif tak sadar, sehingga freud dijuluki sebagai bapak penjelajah dan
pembuaut peta ketidaksadaran manusia. Ada tiga orang yang dianggap sebagai
perintis jalan bagi psikoanalisis: Franz Anton Masmer yang menemukan
hipnotisme, Philippe Pinel yang mengubah jalan pemikira kita terhadap penyakit
mental dan bagaimana memperlakukannya, dan Jean-Martin Charcot yang disebut
sebagai bapak neurologi.
BAB
III
SIGMUND
FREUD DAN TEORI AGUNGNYA
A.
Alam
Sadar, Bawah Sadar, Alam Pra-Sadar
Pada
dasarnya Freud bukanlah orang pertama yang menemukan ide tentang alam sadar versus
alam bawah sadar, namun Freud lah yang membuat ide itu begitu terkenal. Ilmuan
lain yang membahas alam sadar dan alam bawah sadar yaitu: Johann Friedrich
Herbert menurutnya ide mempunyai energi sendiri-sendiri, dan sebenarnya dapat
memperkuat diri mereka dengan pikiran sadar seseorang dengan melampaui ambang
batas, lalu jika sebuah ide tidak dapat didamaikan maka satu atau lainnya akan
ditekan yang berarti ambang batas menuju alam bawah sadar. Begitu juga dengan
Schopenhauer dan Nietzsche masing-masing memaparkan idenya tentang alam bawah
sadar.
Dalam
ide Freud sendiri Alam Sadar adalah sesuatu yang disadari pada saat
tertentu misalnya pengindraan langgsung, ingatan, pemikiran, fantasi, prasaan
yang dimiliki. Alam Pra-Sadar yaitu kenangan yang sudah tersedia atau
sudah ada. Keduanya tersebut bagian
kecil dari pikiran. Bagian besarnya yaitu Alam bawah sadar yaitu nafsu
dan insting serta segala sesuatu yng sudah masuk ke situ seperti kenangan atau
emosi-emosi yang terkait dengan trauma. Alam bawah sadar juga merupakan
dorongan yang ada di dalam diri seseorang.
B.
Id,
Ego, dan Superego
Id bertugas menerjemahkan kebutuhan
satu organisme menjadi daya dorong insting atau nafsu. Freud menyebutnya
kebutuhan, sebuah kebutuhan menjadi keinginan disebut proses primer. Id bekerja
dengan prinsip kenikmatan yang bisa dopahami sebagai dorongan untuk selalu
memenuhi kebutuhan dengan serta-merta.
Ego menghubungkan organisme dengan
realitas dunia melalui alam sadar yang dia tempati dan dia mencari objek untuk
memuaskan keinginan dan nafsu yang dimunculkan id. Untuk mempresentasikan apa
yang dibutuhkan organisme proses penyelesaiannya disebut proses sekunder. Ego
berfungsi berdasarkan prinsip realitas, memenuhi kebutuhan dengan berdasarkan
objek yang sesuai dan dapat ditemukan dalam kenyataan dan mempresentasikan
dengan akal.
Catatan tentang dunia nyata yang
menghalangi dan mendukungnya inilah yang kemudian menjadi superego. Superego
memiliki dua sisi: pertama adalah nurani yang merupakan internalisasi dari
hukuman dan peringatan. Sementara yang kedua disebut ego ideal berasal dari
pujian dan contoh-contoh positif yang diberikan pada anak.
C.
Insting
Kehidupan dan Insting Kematian
Freud berpendapat bahwa seluruh
perilaku manusia didorong oleh nafsu
atau instingnya. Insting merupakan representasi neurologis dari
kebutuhan-kebutuhan fisik-biologis. Awalnya disebut insting kehidupan.
Insting mencangkup: a) Kebutuhan individual, mendorong individu memenuhi
kebutuhan makan dan minumnya. b) kebutuhan spesies mendorong individu melakukan
seks. Energi motivasional dari insting kehidupan ini berupa kekuatan yang
mendorong jiwa untuk mencari makan dan lawan jenis, freud menyebutnya libido.
Freud berpendapat pada dasarnya pribadi secara tidak sadar pasti ingin mati.
Awalnya begitu ganjil pendapat Freud, namun dalam kehidupan antara bahagia
dengan penderitaan lebih banyak penderitaan, maka wajar jika kematian dianggap
sebagai penyelesaikan dari pergulatan penderitaan.
D.
Kecemasan
Kecemasan adalah perasaan terjepit
dan terancam. Menurut Freud ada tiga macam jenis kecemasan: a) kecemasan
realistik, dalam kehidupan sehari-hari kita sebut dengan rasa takut. b)
kecemasan moral, ancaman yang datang bukan dari luar, dari dunia fisik, tapi
dari dunia sosial supergo yang telah terinternalisasi kedalam diri kita.
Kecemasan moral ini adalah kata lain dari rasa malu, rasa bersalah atau rasa
takut mendapat sanksi. c) kecemasan neurotik perasaan akibat rangsang id,
neurotik adalah kata lain dari gugup
seperti tidak mampu mengendalika diri, perilaku, akal.
E.
Metode
Pertahanan Diri
Ego sekuat mungkin menstabilkannya
dengan realitas, id dan superego. Namun ketika kecemasan menguasai, ego harus
berusaha mempertahankan diri. Secara tidak sadar, dia akan bertahan dengan cara
memblokir seluruh dorongan atau dengan menciutkan dorongan menjadi wujud yang
lebih dapat diterima dan tidak terlalu mengancam. Cara ini disebut mekanisme
pertahanan ego. Bentuk-bentuk pertahanannya antara lain: a) penolakan,
dilakukan dengan cara memblokir peristiwa yang datang dari luar kesadaran. b)
Represi, disebut melupakan yang bermotivasi. Represi adalah ketidakmampuan
untuk mengingaat kembali situasi, orang atau peristiwa yang menakutkan. Represi
juga merupakan mekanisme pertahanan ego yang berbahaya sekaligus menjadi bentuk
paling umum. c) Asketisme atau menolak segala kebutuhan. d) Isolasi disebut
juga intelektualisasi, dengan cara mengalihkan
emosi dari kenangan yang menakutkan. e) penggantian, dengan cara
mengalihkan arah dorongan ke target pengganti. f) melawan diri sendiri, bentuk
penggantian paling khusus dimana targetnya tersebut diri sendiri, menurut freud
berupa rasa minder, bersalah dan depresi. g) Anna Freud menyebutnya sebagai
pengganti ke arah luar. Mekanisme ini meliputi kecenderungan untuk melihat
hasrat anda yang tidak bisa diterima oleh orang lain. h) Tawanan Altruistik,
bentuk proyeksi yang awalnya terlihat berlawanan. Disini orang berusaha
memenuhi kebutuhannya semaksimal mungkin tapi dengan memanfaatkan orang lain.
i) pembentukan reaksi, mengubah dorongan yang tidak dapat diterima menjadi
kebalikannya/dapat diterima. j)
penghapusan, mencangkup gestur atau ritual “magis” yang bertujuan menghapus
pikiran atau perasaan yang tidak mengenakkan. k) introjeksi atau identifikasi,
mekanisme ini bekerja dengan cara membawa kepribadian orang lain masuk ke dalam
diri Anda, dengan begitu dapat menyelesaikan
masalah perasaan yang mengganggu anda. l) identifikasi dengan penyerangan,
introjeksi yang terfokuskan pada pengadopsian, bukan dari segi umum atau
positif, tapi dari segi negatif. m) regresi adalah kembali ke masa-masa dimana
seseorang mengalami tekanan psikologis. Ketika menghadapi kesulitan atau
ketakutan, misalnya menggigit jempol. n) rasionalisasi adalah pendistorsian
kognitif terhadap kenyataan dengan tujuan kenyataan tersebut tidak lagi
membentuk kesan menakutkan. o) sublimasi adalah mengubah berbagia rangsangan
yang tidak diterima, apakah itu dalam bentuk seks, kemarahan, ketakutan, atau
bentuk lainnaya, kedalam bentuk yang dapat diterima.
F.
Tahap-tahap Perkembangan dan Seksualitas
Hasrat
seksual adalah motivasi paling penting dan motivasi paling dasar bukan saja
bagi orang dewasa, tapi juga bagi anak-anak dan bayi. Seksualitas bukan hanya
hubungan kelamin, melainkan menikmati belaian, ciuman dan lain sebagainya.
Freud mencatat bahwa di usia-usia tertentu, bagian-bagian kulit kita dapat
menimbulkan kenikmatan yang lebih besar dibanding bagian kulit yang lain. Bayi
dapat kenikmatan tertinggi ketika menghisap, khususnya ketika menyusu kepada
ibunya. Teori tahap perkembangan psikoseksual menurut Freud: tahap oral,
berlangsung dari usia 0 sampai 18 bulan, titik kenikmatan terletak pada mulut,
dimana aktivitas paling utama adalah menghisap dan menggigit. Tahap anal, dari
usia 18 bulan 3-4 tahun. Titik kenikmatan terletak pada anus. Memegang dan
melepasakan sesuatu adalah aktivitas yang paling dinikmati. Tahap Phallic,
3-5, 6 atau7 tahun. Titik kenikmatan adalah kelamin, sementara aktivitas paling
nikmat adalah manstrubasi. Tahap Laten, berlangsung 5, 6, atau 7 sampai
usia pubertas/ sekitar 12, pada tahap ini Freud yakin bahwa ragsangan seksual
ditekan sedemikian rupa, remaja anak-anak di zaman Freud terlihat biasa saja
namun bisa jadi seperempat waktunya dihabiskan untuk manstrubasi atau main
dokter-dokteran dengan temannya. Tahap Genital dimulai pada usia
pubertas, dorongan seksual terlihat jelas, terutama terhadap kenikmatan
hubungan seksual. Tahap perkembangan seksual pada manusia menurut Freud:
1)
Krisis
Oedipal
adalah masalah yang terjadi pada tahap phalic. Cara kerjanya kecemburuan
terhadap suatu pemenuhan kebutuhannya. Contoh menganggap ayahnya sebagai musuh
karena ayahnya penghalang dirinya untuk mendapatkan belaian kasih sayang ibu
disebut kecemasan terhadap penis, namun pemaparan ini mendpatkan kecaman dari
yang lain karena kurang di masuk akal.
2)
Karakter,
pengalaman lalu sangat berpengaruh, setiap trauma pasti menimbulkan
dampak unik tergantung latar belakang seseorangnya tersebut. namun bentuk
trauma akan berdampak hampir sama dengan orang lain karena kita melalui tahap
yang sama. Bagi anak yang disapih terlalu cepat dan anak yang tidak disertai
ibunya setiap saat cenderung berkepribadian karakter oral-pasif yang cenderung
bergantung kepada orang lain, cenderung menginginkan hal yang berhubungan
dengan mulut seperti makan minum atau merokok dll. Anak usia 5-8 bulan mulai
menyukai menggigit sesuatu dan mengalami kendala hingga disapih maka
kepribadiannya cenderung kepribadian oral-agresif, kepribadian ini memiliki
hasrat menggigit seperti menggigit pulpen, pensil dll. Anak sebagai center di
rumah, maka kepribadian anak akan brkembang menjadi kepribadian anal-agresif,
cenderung tidak rapih, sembarangan dan ceroboh bahkan sampai pada tahap kejam
dan destruktif. Anak yang dididik dengan hukuman yang tegas akan berkepribadian
anal-retentif cenderung menjadi orang gila terhadap kebersihan, perfeksionis,
keras kepala, dan agak diktator sangat kaku dalam segala hal.
Ada dua kepribadian phalic yang tidak memiliki nama khusus, ketika
seorang anak laki-laki yang merasa tidak diacuhka ibunya dan terancam dengan
kemaskulinan ayahnya, dia tidak akan memiliki kepercayaan terhadap diri
sendiri. pelariannya yaitu pada kutu buku tidak suka hal yang berbau laki-laki.
Begitu juga dengan seorang anak perempuan yang merasa tidak diacuhkan ayahnya
danterganggu dengan kefemniman ibuny, dia tidak akan peka terhadappotensi
dirinya sendiri, sehingga kepribadiannya berkembang cenderung tomboy.
Sebaliknya ketika anak laki-lski
tidak dibiarkan dekat dan meniru ayahnya, hanya dekat dengan ibunya merasa
tidak ada yang menyayanginya selain ibu dan menganggap dirinya tidak bisa hidup
tanpa ibu. Sehingga dia tidak akan berusaha mengidentifikasi diri dengan
ayahnya. Begitu pula dengan anak perempuan yang terlalu dekat dengan ayahnya,
diperhatikan dan simanjakan ayahnya dan fungsi ibu tidak terlalu dominan dalam
hidupnya, dia akan berkepribadian manja, keras kepala, egois dan tomboy.
3)
Terapi,
ada beberapa garis besar terapi Freud antara lain: suasana rileks, dalam
hal ini klien harus merasa bebas dan santai untuk mengungkapkan masalahnya.
Situasi rapi sebenarnya adalah siituasi sosial yang unik. Pembebasan
asosiasi, klien dibebaskan bicara
apa saja, berdasarkan teori adanya kesantaian, konflik alam bawah sadar akan
muncul ke permukaan. Resistensi, klien mencoba mengubah topik
pembicaraan atau bicara berbelit-belit, ngantuk, datang terlambat, atau bahkan
membatalkan pertemuan, terapis berkata aha!. Resistensi ini menunjukan bahwa
klien sedang mendekati segala sesuatu dalam asosiasi bebasnya bahwa dia sedang
tidak sadar tentunya menemukan ancaman. Analisis Mimpi, keingian id akan
menjadi tanda utama oleh terapis, tafsir mimpi Freud cenderung untuk menemukan
makna-makna seksual. Parapraksis, adalah keceplosan omong/ freudian
slip. Salah ucap, salah pencet nomor, salah belok kejadian yang serius dikaji Freud. Tes
proyektif klien yang diberi pertanyaan yang membingungkan maka akan
diselesaikan dengan pilihan alam bawah sadarnya. Pilihan ini yang dikaji terapis
sebagai tanda.
4)
transferensi,
katarsis dan ingatan, transferensi
terjadi ketika klien mengarahkan perasaannya pada terapis, padahal perasaan ini
seharusnya diarahkan pada orang selain terapis. Ini sangat penting untuk
membawa perasaan klien ke permukaan. Katarsis adalah luapan emosi secara
dramatis dan peristiwa traumatik yang sekonyong-konyong terungkit kembali.
Ingatan adalah teringatnya seseorang akan sumber emosinya, akan peristiwa
traumatik yang dialaminya. Terapi selesai ketika katarsis dan ingatan sudah dialami
klien, menurut Freud tujuan terapi adalah membuat alam bawah sadar dapat
disadari.
G.
Seksualitas
Dalam teori Freud segala sesuatu
baik atau buruk dikembalikan pada soal ekspresi atau represi nafsu seks.
Teorinya terlalu menitikberatkan pada seksualitas bukan pada fenomena
seksualitas yang kasar mata dalam masyarakat. Teorinya di dasarkan pada
intensnya usaha mengingingkari seksualitas itu sendiri.
H.
Aspek-Aspek Positif dari Teori Freud
Pertama: Freud menyadarkan kita tentang dua dorongan dan bagaimana kuatnya
pengaruh itu pada kita. Kalau manusia adalah makhluk rasional, dia
memperlihatkan betapa banyak perilaku kita yang didasarkan pada aspek biologis.
Kalau seseorang menganggap setiap individu bertanggung jawab atas tindakannya,
Freud menunjukan betapa besarnya pengaruh masyarakat terhadap diri seseorang.
Kedua: gejala neurotik
tertentu disebabkan oleh traumatik psikologis. Walaupun para teoritikus tidak
lagi percaya hal tsb. Namun sudah
menjadi pengetahuan umum bahwasanya masa kecil yang penuh penderitaan,
penganiayaan, dan pelecehan menjadi
penyebab ketidakstabilan jiwa dikala dewasa.
Ketiga: ide tentang pertahanan ego,
manusia punya cara sendiri untuk memanupulasi kenyataan dan ingatanya tentang
kenyataan itu bisa sesuai dan menyenangkan keinginannya. Yang terakhir adalah
pola terapi yang dicetuskan Freud, dengan beberapa pengecualian bentuk terapi
behavioris, banyakk terapi masih berbicara tentang pengobatan yang melibatkan
kenyamanan fisik dan sosial. Semakin dekat hubungan antara klien dengan terapis
dalam proses semakin besar kemungkinan klien sembuh.
Ide Freud terkait erat dengan
kebudayaan dan era dimana dia hidup. Diantara idenya memang ada yang tidak
dapat dibuktikan yaitu hanya berdasarkan pengalaman pribadi Freud. Namun Freud
peneliti kondisi jiwa yang brilian, adapun teoritikus yang menemukanpemikiran
baru selalu membandingkannya dengan teoori Freud.
I.
Aplikasi Teori Sigmund Freud dalam Bimbingan
Aplikasi teori Freud dalam bimbingan
antara lain: pertama konsep kunci bahwa
manusia adalah makhluk yang memiliki kebutuhan dan keinginan. Konsep ini dapat
dikembangkan dalam proses bimbingan, dengan melihat hakikatnya, manusia
memiliki kebutuhan dari keinginan dasar. Sehingga konselor harus selalu
berpedoman kepada apa yang dibutuhkan
dan diinginkan oleh klien agar bimbingan yang diberikan efktif. Fungsi
bimbingan menurut Mortensen antara lain: a) memahami individu, pembimbing dapat
memberikan bantuan yang efektif jika mengetahui persoalan, sifat, kebutuhan,
minat dan kemampuan klien. b) preventif dan pengembangan individual, c) membantu
individu untuk menyempurnakannya. Kedua: konsep
tentang kecemasan yang dimiliki manusia dapat digunakan sebagai wahana
pencapaian tujuan bimbingan, yakni membantu individu supaya mengerti diri dan
lingkunganya, mampu memilih, memutuskan hidup dengan bijaksana. Mampu
mengembangkan dan memecahkan masalah, mampu mengelola aktivitas setiap hari
dengan bijaksana, mampu memahami dan bertindak sesuai dengan norma agama,
sosial, dalam masyarakat. Ketiga: konsep
psikoanalisis yang menekankan masa lalu terhadap perjalanan manusia. Keempat: teori tentang tahapan perkembangan kepribadian individu dapat digunakan dalam
proses bimbingan baik secara meteri maupun pendekatan.konsep ini memberi arti
bahwa materi, metode dan pola bimbingan harus desesuaikan dengan tahapan
perkembangan kepribadan individu, karena pada setiap tahapan itu memiliki
karakter dan sifat berbeda. Maka konselor harus memperhatikan tahapan-tahapan
perkembangan. Kelima: konsep tentang
keidaksadaran dapat dilakukan dalam proses bimbingan yang dilakukan pada
individu dengan harapan dapat mengurangi implus-implus dorongan id yang
bersifat irasional sehingga berubahmenjadi rasional.
Judul Buku : Teori Kepribadian Sigmund Freud
Pengarang : Ferdinand Zaviera
Penerbit : Prismashopie
Tebal Buku : 131 halaman
0 komentar